Kuliah Umum Ketua DPD RI “Konfigurasi Politik dan Hukum Menuju Indonesia Emas 2045” Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Daerah Sumatera Utara
Ketua DPD RI “Konfigurasi Politik dan Hukum Menuju Indonesia Emas 2045”
Bismillahirrohmannirrohim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua.
#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Sholawat serta salam, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalam, beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari hisab nanti.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Saya sampaikan terima kasih kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Daerah Sumatera Utara, yang mengundang saya untuk ikut menyumbangkan pikiran dan pendapat dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan hari ini.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Para Mahasiswa dan Bapak Ibu yang saya hormati,
Ada sebuah kalimat yang sering kita dengar, yaitu; “Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah bagaimana pemuda di negara itu hari ini.”#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Ada sebuah kalimat yang sering kita dengar, yaitu; “Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah bagaimana pemuda di negara itu hari ini.”#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Kalimat tersebut menunjukkan, bahwa generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Terlebih di masa yang akan datang. Karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin. Yang akan meneruskan estafet sejarah kehidupan, menggantikan para pemimpin yang ada sekarang.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Anda semua adalah para pemuda tersebut. Apalagi Anda hari ini berada di kampus. Menempuh Pendidikan Tinggi. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Artinya, Anda adalah Pemuda yang Intelektual. Pemuda dari kalangan terdidik. Dan Anda semua adalah aset bangsa dan negara ini di masa depan.
#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Dan seorang intelektual adalah orang yang bisa melihat adanya keganjilan, untuk kemudian melakukan upaya perbaikan. Itulah hakikat dari intelektual.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Oleh karena itu, saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk menghadiri undangan dari kampus atau organisasi mahasiswa dan kepemudaan. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Karena bagi saya, di sinilah sarana untuk memupuk kesadaran berbangsa dan bernegara, sekaligus ruang untuk memastikan masa depan Indonesia yang lebih baik.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Terus terang saya sempat khawatir ketika melihat fenomena penurunan budaya diskusi dan perdebatan pikiran di kampus-kampus belakangan ini. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRi
Agak menurun bila dibandingkan dengan situasi di tahun 90-an. Dimana dari ruang-ruang diskusi saat itu, lahir aktivis-aktivis pergerakan, yang puncaknya menjadi gelombang aksi di tahun 1998 yang kemudian berujung reformasi Indonesia.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Apalagi belakangan ini semakin marak fenomema orang muda yang menggunakan medsos hanya untuk berjoget-joget dan memamerkan foto-foto aktifitas hedonis dan konsumtif. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Bahkan marak dimana-mana aksi fashion week di jalan-jalan. Tanpa tahu apa yang mau dicapai dari aktifitas itu, selain mengejar viral, komen dan like di medsos masing-masing. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Bahkan semakin banyak dari mereka yang A-politis.Padahal politik itu bagaikan udara. Suka atau tidak suka, kita harus menghirup udara untuk hidup. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Dan semua instrumen kehidupan kita ditentukan oleh keputusan politik.
Harga beras, minyak, gula sampai harga listrik ditentukan oleh keputusan politik. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Harga beras, minyak, gula sampai harga listrik ditentukan oleh keputusan politik. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Termasuk wajah bangsa ini, apakah akan menjadi merah, hitam, atau putih juga ditentukan melalui keputusan politik.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Inilah pentingnya kita membicarakan arah dan pilihan politik Indonesia untuk menyongsong Indonesia tahun 2045, atau 100 tahun usia Indonesia. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Dimana pada saat itu penduduk usia produktif, yang berusia 15 sampai 64 tahun berjumlah lebih banyak dibandingkan penduduk dengan usia tidak produktif. Bahkan populasi penduduk usia produktif mencapai 70 persen dari total penduduk.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Ini seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi adalah berkah atau peluang. Tetapi di satu sisi bisa jadi musibah atau ancaman.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRl
Melimpahnya usia produktif bisa menjadi peluang, bila dapat memberi kontribusi kepada perekonomian negara.#Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDR
Sebaliknya, jika besarnya usia produktif tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja, hal tersebut justru akan berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran dan banyak permasalahan lain. #Lanyalla #IndonesiaEmas #DPDRI #KetuaDPDRI
Saya tidak bermaksud membuat kalian cemas, tetapi fakta hari ini, saya tidak melihat bahwa pilihan politik dan hukum Indonesia sudah tepat untuk menyongsong era tersebut.
@lanyallamm1
#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
@lanyallamm1
#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri

Mengapa? Karena prasyarat untuk menuju situasi dan keadaan itu sama sekali belum terbaca. Bahkan sebaliknya, kita semakin merasakan banyak paradoks di negara ini.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Berikut akan saya uraikan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa belum secara serius menyiapkan era ledakan jumlah penduduk usia produktif tersebut.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Pertama dari sisi kedaulatan ekonomi. Dimana Indonesia semakin memberikan karpet merah kepada kedaulatan pasar yang dipimpin Globalisasi Predatorik yang berwatak kapitalistik dan imperialistik.
#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Sehingga kita semakin tidak berdaulat dalam sektor pangan, farmasi, heavy industries, energi, sains dan teknologi, dan pertahanan. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Bahkan celakanya kita juga tidak berdaulat dalam legislasi, karena adanya fenomena Undang-Undang yang dapat dipesan untuk kepentingan Oligarki ekonomi.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Kedua, kualitas pendidikan di Indonesia yang semakin menjauhkan anak didik dari Ideologi dan nilai luhur lahirnya bangsa ini, termasuk jati diri dan karakter ke-Indonesia-an adalah kesalahan fatal.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Karena penghancuran ingatan kolektif suatu bangsa dapat dilakukan dengan metode damai non-militer. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Dengan cara memecah belah persatuan, mempengaruhi, menguasai dan mengendalikan pikiran dan hati warga bangsa, #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
agar tidak memiliki kesadaran, kewaspadaan dan jati diri serta gagal dalam regenerasi untuk mencapai Cita-Cita dan Tujuan Nasional bangsa tersebut.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Sehingga wajar jika cita-cita lahirnya negara ini, dimana salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, hanya diterjemahkan mencerdaskan otak saja. Tetapi bukan mencerdaskan kehidupan.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Padahal negara-negara lain merumuskan Pendidikan Nasional mereka dengan bertitik tolak dari sejarah perjuangan bangsanya. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Sehingga seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa itu bukan hanya mencerdaskan otak. Tetapi meningkatkan harkat dan martabat bangsa.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Bukan hanya to have more, tetapi to be more. Sehingga generasi bangsa ini memiliki karakter dan tidak minder dalam pergaulan dunia. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Yang artinya bukan ditutupi dengan sikap ke-barat-baratan. Tetapi orang Indonesia yang memiliki jati diri dan karakter Indonesia. Itulah yang dilakukan Korea Selatan, Jepang, India, China dan bangsa-bangsa lain di Asia.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Padahal jauh sebelum Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantoro, pendiri Taman Siswa pada tanggal 31 Agustus 1928 telah mengingatkan dengan kalimatnya yang sangat terkenal, yaitu;#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
… pengajaran harus bersifat kebangsaan. Kalau pengajaran bagi anak-anak tidak berdasarkan ke-nasionalan, anak-anak tidak mungkin mempunyai rasa cinta bangsa dan makin lama akan terpisah dari bangsanya, kemudian barangkali akan menjadi lawan kita…”
Ini seharusnya menjadi perenungan yang mendalam bangsa ini, terutama Menteri Pendidikan yang mengusung konsep ‘merdeka belajar’ itu.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Yang ketiga adalah aneka paradoks yang semakin kita rasakan dalam dua dekade belakangan ini, terutama setelah reformasi. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Kita melihat pembangunan “di” Indonesia, tetapi bukan pembangunan Indonesia. Sekali lagi saya katakana; pembangunan “di” Indonesia. Bukan pembangunan Indonesia. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Karena pembangunan “di” Indonesia sangat berbeda dengan Pembangunan Indonesia.#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Kita melihat pembangunan menjadi de-humanisasi. Karena pembangunan bukan mengentas kemiskinan, tetapi justru menggusur orang miskin. #lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
Dan pembangunan tersebut semakin meningkatkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri
#lanyalla #indonesiaemas #ketuadpdri #dpdri

Sebagai bangsa kita tidak anti Asing. Tetapi akan menjadi paradoks bila kita membiarkan ekonomi asing mendominasi ekonomi nasional kita dengan membanjirnya barang impor. Termasuk yang ada di platform-platform marketplace.
Hasilnya, sampai hari ini kita masih terjebak sebagai negara berpendapatan menengah ke bawah. Dan APBN kita semakin mengandalkan pajak dari rakyat ketimbang penerimaan negara bukan pajak.
Dan itu pun selalu defisit, sehingga harus ditambal dengan hutang setiap tahun.
Para Mahasiswa dan Bapak Ibu yang saya hormati,
Pertanyaannya, mengapa kita sebagai bangsa yang merdeka dan seharusnya berdaulat, menjadi semakin tidak memiliki posisi tawar dan membiarkan kedaulatan nasional kita terjajah?
Pertanyaannya, mengapa kita sebagai bangsa yang merdeka dan seharusnya berdaulat, menjadi semakin tidak memiliki posisi tawar dan membiarkan kedaulatan nasional kita terjajah?
Inilah yang sering saya sampaikan, bahwa persoalan ini bukan persoalan pemerintahan hari ini. Tetapi persoalan ini terjadi karena ada persoalan yang fundamental di Hulu kita.
Yaitu persoalan Konstitusi.
Inilah yang saya sebut bahwa pada saat negara ini melakukan perubahan Konstitusi di tahun 1999 hingga 2002, telah terjadi Kecelakaan Konstitusi.
Inilah yang saya sebut bahwa pada saat negara ini melakukan perubahan Konstitusi di tahun 1999 hingga 2002, telah terjadi Kecelakaan Konstitusi.
Karena yang terjadi saat itu sebenarnya bukan Amandemen, tetapi penggantian Konstitusi.
Karena sejak Amandemen itu, Undang-Undang Dasar kita telah berubah 95 persen dari Naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945.
Karena sejak Amandemen itu, Undang-Undang Dasar kita telah berubah 95 persen dari Naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945.
Padahal, rencana Amandemen saat itu hanya untuk memberi Batasan Masa Jabatan Presiden dan penyempurnaan lainnya yang masih dianggap kurang.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri

Karena pada hakikatnya, sistem Demokrasi Pancasila yang dirumuskan para pendiri bangsa di dalam Naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945 sudah sangat sesuai dengan negara yang super majemuk dan negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa.
#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Sehingga Undang-Undang Dasar 1945 hanya perlu disempurnakan, bukan diganti. Karena penyempurnaan itu akan mencegah praktek penyimpangan yang dilakukan Orde Lama dan Orde Baru dalam menjalankan Konstitusi Asli Indonesia itu.
#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Tetapi apa yang terjadi di tahun 1999 hingga 2002 itu telah mengubah secara ugal-ugalan, sehingga Pasal-Pasal di dalam Konstitusi itu sudah tidak lagi menjabarkan Pancasila sebagai staats fundamental norm, #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
tetapi sebaliknya menjabarkan ideologi lain, yaitu Ideologi Liberalisme dan Individualisme yang menjadi prasyarat tumbuhnya ekonomi kapitalistik.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Untuk memperdalam soal ini, saya sudah menuliskan bacaan yang lengkap yang berjudul Peta Jalan Mengembalikan Kedaulatan dan Mewujudkan Kesehateraan Rakyat. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Bacaan tersebut bisa dibaca dan di-download di website . Dan kemarin sudah saya jelaskan panjang lebar di Kampus Universitas Sumatera Utara.
Karena itulah selalu saya katakan, bahwa gerakan kembali ke Naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945 harus diikuti dengan Penyempurnaan melalui Adendum. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Bukan penggantian Konstitusi baru yang justru meninggalkan Pancasila dan meniru copy paste demokrasi Liberal yang diusung negara-negara Barat.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Nilai dari Undang-Undang Dasar 1945 asli yang merupakan pemikiran luhur para pendiri bangsa harus kita kembalikan, dengan menyempurnakan beberapa kelemahan yang ada.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Amerika Serikat melakukan Amandemen dengan adendum sebanyak 27 kali. India melakukan 104 kali. Tetapi sama sekali tidak menghapus identitas Konstitusi dan Sistem bernegara mereka.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Kalau pun mengganti dengan sistem baru, harus dinyatakan secara terang benderang, seperti yang dilakukan Perancis, yang secara tegas menyatakan meninggalkan bentuk Monarchi menjadi Republik. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Sehingga di dalam Konstitusinya tertulis larangan untuk melakukan perubahan yang mengancam bentuk Republik negaranya.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Sedangkan Indonesia, tetap menempatkan Pancasila di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar hasil perubahan 2002, tetapi sudah tidak koheren dan tidak derivatif lagi terhadap isi Pasal-Pasalnya. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Inilah pangkal dari semua persoalan yang semakin membuat Indonesia karut marut karena Penghilangan Pancasila sebagai Identitas Konstitusi dilakukan secara ‘malu-malu tapi mau’#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Inilah yang kerap saya sebut, kita sebagai bangsa, telah durhaka kepada para pendiri bangsa, yang telah menggali dan merumuskan Pancasila sebagai sebuah wadah yang utuh untuk bangsa yang super majemuk ini.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Untuk itu, marilah kita satukan tekad untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli yang disusun oleh para pendiri bangsa. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Untuk kemudian kita sempurnakan dengan cara yang benar, dengan cara adendum, sehingga tidak menghilangkan Pancasila sebagai staats fundamental norm. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Sehingga bangsa ini harus kembali mengingat kedalaman makna dari kata ‘Republik’ yang dipilih oleh para pendiri bangsa sebagai bentuk dari negara ini. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Karena dalam kata Republik tersimpul makna filosofis yang sangat dalam, yakni Res-Publica, yang artinya ‘Kemaslahatan Bersama’ dalam arti seluas-luasnya.
#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Karena hanya dengan jalan ini, Indonesia akan kembali berdaulat atas kekayaannya. Dan dengan keunggulan komparatif yang kita miliki, yakni Sumber Daya Alam, Biodiversity Hayati Hutan dan kesuburan serta iklim dan laut yang mendukung, #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Indonesia akan berjaya di masa depan sebagai negara yang menjamin kehidupan penduduk bumi sebagai lumbung pangan dunia dan penyuplai oksigen bumi, sekaligus sebagai tujuan pariwisata terbaik di dunia. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Di situlah penduduk usia produktif akan bekerja dan hidup sejahtera.#lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk jalan yang lurus, memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Amiin.
Wabillahi Taufiq wal Hidayah Wassalamualaikum Wr. Wb.
Wabillahi Taufiq wal Hidayah Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua DPD RI
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
@LaNyallaMM1 @DPDRI #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
@LaNyallaMM1 @DPDRI #lanyalla #dpdri #ketuadpdri
Komentar